Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Kalimat merupakan gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Kalimat dasar adalah kalimat yang berisi informasi pokok dalam struktur inti, belum mengalami perubahan unsur seperti panambahan keterangan kalimat ataupun keterangan subjek, predikat, objek, ataupun pelengkap.
B. UNSUR-UNSUR KALIMAT
Subjek (pelaku)
Subjek adalah pelaku dari suatu tindakan. Ciri-ciri subjek:
• Jawaban atas Pertanyaan Apa dan Siapa
• Disertai Kata Itu
• Dapat berupa nomina, verba, atau adjektiva
• Didahului kata Bahwa
• Mempunyai keterangan pewatas Yang
• Tidak didahului preposisi
Predikat (tindakan)
Predikat adalah kata yang menuju kepada suatu tindakan oleh subjek.
Ciri-ciri predikat:
• Jawaban atas pertanyaan Mengapa atau Bagaimana
• Kata Adalah dan Ialah dapat berupa predikat
• Dapat diingkarkan ( didahului kata tidak, bukan, atau merupakan)
• Dapat disertai kata-kata aspek atau modalitas (telah, sedang, sudah, ingin, mau)
• Predikat dapat berupa Kata (verba, adjektiva, atau nomina) dan Frasa ( frasa verbal, adjectival, nominal, atau bilangan )
Objek (sasaran )
Unsur kalimat ini bersifat wajib dalam susunan kalimat aktif transitif yaitu kalimat yang sedikitnya mempunyai tiga unsur utama, subjek, predikat, dan objek. Predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-) tidak memerlukan objek, sedangkan verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-.
Ciri-ciri objek:
• Langsung di belakang predikat
• Dapat menjadi subjek kalimat pasif
• Tidak didahului preposisi
• Didahului kata Bahwa
Pelengkap
Pelengkap tidak menjadi subjek dalam kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap dalam kalimat aktif, objeklah yang menjadi subjek kalimat pasif, bukan pelengkap.
Ciri-ciri pelengkap:
· Di belakang predikat.
Objek langsung di belakang predikat, sedangkan pelengkap masih dapat disisipi unsur lain, yaitu objek. Contoh: buku baru, sepeda baru.
· Tidak didahului preposisi.
Unsur kalimat yang didahului preposisi disebut keterangan.
C. POLA KALIMAT DASAR
Kalimat dasar dapat dibedakan menjadi delapan tipe, yaitu:
1. Kalimat dasar berpola SPOK
contoh : Adik meminjam buku di perpustakaan
Adik sebagai S, meminjam sebagai P, buku sebagai O, di perpustakaan sebagai K
2. Kalimat dasar berpola SPOPel
contoh : Adik meminjam buku baru
Adik sebagai S, meminjam sebagai P, buku sebagai O, sejarah sebagai pel
3. Kalimat dasar berpola SPO
contoh : Adik meminjam buku
Adik sebagai S, meminjam sebagai P, buku sebagai O
4. Kalimat dasar berpola SPPel
contoh : Adik memberi semangat
Adik sebagai S, memberi sebagai P, semangat sebagai Pel
5. Kalimat dasar berpola SPK
contoh : Adik membaca di perpustakaan
Adik kami sebagai S, membaca sebagai P, di perpustakaan sebagai K
6. Kalimat dasar berpola SP (P: verba)
contoh : Adik membaca
Adik sebagai S, membaca sebagai P
7. Kalimat dasar berpola SP (P: Nomina)
contoh : Kami mahasiswa
Kami sebagai S, mahasiswa sebagai P
8. Kalimat dasar berpola SP (P: Adjektiva)
contoh : Ilmuwan Hebat
Ilmuwan sebagai S, Hebat sebagai P
D. MACAM-MACAM KALIMAT
1. Berdasarkan Nilai informasinya (sasaran atau tujuan yang akan di capai)
a) Kalimat berita : suatu bentuk kalimat yang menyatakan suatu pernyataan berita atau peristiwa yang perlu diketahui sendiri atau orang lain.
Contoh :
· Pemerintah menunda kenaikan harga BBM.
· Kenaikan harga BBM diikuti oleh kenaikan harga kebutuhan pokok.
· Demo kenaikan harga BBM yang dilakukan oleh mahasiswa di beberapa daerah mengakibatkan kerusakan beberapa fasilitas umum.
b) Kalimat Tanya : suatu bentuk susunan kalimat yang sebenarnya belum lengkap dikarenakan kalimat tersebut memerlukan suatu jawaban sebagai bagian dari kalimat yang dimaksud.
Contoh :
· Siapakah presiden Republik Indonesia?
· Kapan Pemilu 2014 diberlangsungkan?
· Apakah yang dimaksud komputer?
c) Kalimat perintah : merupakan bentuk susunan kalimat yang menyatakan perintah atau suruhan yang harus dikerjakan oleh orang kedua dan hubungannya erat sekali.
· Suruhan
Contoh : Buanglah sampah pada tempatnya.
· Permintaan
Contoh : Mohon untuk datang langsung ke kantor Sriwijaya Air untuk melakukan penambahan biaya perubahan jadwal penerbangan.
· Larangan
Contoh : Jangan makan sambil berjalan.
d) Kalimat ajakan : merupakan bentuk susunan kalimat yang sebenarnya juga merupakan kalimat perintah yang diperluas dan erat hubungannya dengan orang kedua.
Contoh:
· Mari kita cegah bahaya penggunaan rokok bagi perokok pasif maupun aktif.
· Ayo kita laksanakan program kebersihan lingkungan di desa ini.
e) Kalimat pengandaian
Contoh : Andaikan saya memiliki banyak uang, saya ingin membuat usaha.
f) Kalimat harapan : kalimat yang isinya mengharap suatu hal.
Contoh : Semoga kita semua sehat selalu.
E. KALIMAT TUNGGAL DAN KALIMAT MAJEMUK
a) Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu inti kalimat atau satu klausa.
1) Unsur – unsur Kalimat Tunggal
Inti suatu kalimat dibentuk subjek, predikat, objek dan pelengkap.
2) Jenis – jenis Kalimat Tunggal
a. Kalimat Nominal
Kalimat Nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata benda.
b. Kalimat Verbal
Kalimat Verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja.
3) Perluasan Kalimat Tunggal
Unsur – unsur kalimat tunggal dapat diperluas.Perluasan kalimat tunggal dapat dilakukan dengan cara
berikut.
a. Menambahkan unsur baru di samping unsur yang telah ada. Yakni Keterangan.
b. Memperluas unsur – unsur yang telah ada.
b) Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua kalimat tunggal atau lebih.
Jenis – jenis Kalimat Majemuk, Kalimat Majemuk dikelompokkan 4 jenis:
1) Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang hubungan antara unsur – unsurnya bersifat
setara atau sederajat.
Berdasarkan kata penghubang , kata majemuk setara dibagi 3 macam
1. Kalimat majemuk penjumlahan, ditandai oleh kata penghubung dan, lalu, lagi.
2. Kalimat majemuk pemilihan ditandai oleh kata penghubung atau
3. Kalimat majemuk pertentangan ditandai oleh kata penghubung tetapi, melainkan.
2) Kalimat majemuk rapatan
Kalimat majemuk rapatan adalah kalimat majemuk setara yang bagian – bagiannya dirapatkan.
Kalimat Majemuk rapatan meliputi berikut ini
1. Kalimat majemuk rapatan subjek.
2. Kalimat majemuk rapatan predikat.
3. Kalimat majemuk rapatan objek
4. Kalimat majemuk rapatan keterangan
3) Kalimat Majemuk bertingkat
Kalimat Majemuk bertingkat adalah kalimat yang hubungan antara unsur 0 unsurnya tidak sederajat.
1. Jenis – jenis Kalimat Majemuk bertingkat :Kalimat majemuk hubungan pengandaian, kata penghubung jika, seandainya, andaikan.
2. Kalimat majemuk hubungan perbandingan, kata penghubunh ibarat, seperti, bagaikan, laksana, daripada.
3. Kalimat majemuk hubungan penyebaban, kata penghubung sebab, karena, oleh karena.
4. Kalimat majemuk hubungan akibat, kata penghubung sehingga, sampai – sampai, maka
5. Kalimat majemuk hubungan cara, kata penghubung dengan
6. Kalimat majemuk hubungan penjelasan, kata penghubung bahwa, yaitu
7. Kalimat majemuk hubungan waktu, kata penghubung ketika, sewaktu, semasa
4) Kalimat majemuk campuran
Kalimat majemuk campuran adalah gabungan antara kalimat campuran, sekurang – kurangnya dibentuk tiga kalimat tunggal.
F. PENGGABUNGAN KALIMAT
1. Hal yang perlu diperhatikan dalam penggabungan kalimat adalah menentukan gagasan yang dikandung oleh kalimat – kalimat yang akan digabungkan itu apakah kedudukannya setara atau bertingkat.