a. Definisi
Pada dasarnya manajemen data melibatkan semua disiplin yang berhubungan dengan manajemen data sebagai sumberdaya yang berguna. Definisi resmi yang dicetuskan oleh DAMA (Demand Assigned Multiple Acces), tentang manajemen data ialah pengembangan dan penerapan arsitektur, kebijakan, praktik dan prosedur yang secara benar menangani siklus hidup lengkap data yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan. Definisi tersebut cukup luas dan mencakup sejumlah profesi yang tidak bersentuhan langsung secara teknis dengan aspek tingkat rendah manajemen data seperti manajemen basis data rasional.
b. Client Server
Dalam manajemen data telematika, ada beberapa istilah yang akan sering didengar. Diantaranya adalah kata “Client Server”. Client Server dapat diartikan sebagai kemampuan komputer untuk meminta layanan request data kepada komputer lain. Setiap instance dari komputer yang meminta layanan disebut sebagai client, sedangkan setiap instance yang menyediakan layanan disebut sebagai server. Data yang diminta oleh client dapat diambil dari database pada sisiserver yang sering disebut database server, seperi misalnya MySQL, PostgreSQL, Oracle atau SQL Server.
Client-Server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client (biasanya aplikasi yang menggunakan GUI) dengan server. Masing-masing client dapat meminta data atau informasi dari server. Sistem client server didefinisikan sebagai sistem terdistribusi, tetapi ada beberapa perbedaan karakteristik yaitu :
1. Service (layanan)
ü Hubungan antara proses yang berjalan pada mesin yang berbeda
ü Pemisahan fungsi berdasarkan ide layanannya
ü Server sebagai “provider”
ü Client sebagai “server”
2. Sharing Resources (sumber daya)
Server bisa melayani beberapa client pada waktu yang sama, dan meregulasi akses bersama untuk share sumber daya dalam menjamin konsistensinya.
3. Asymmetrical Protocol (protokol yang tidak simetris)
Many to one relationship antara client dan server. Client selalu menginisiasikan dialog melalui layanan permintaan, dan server menunggu secara pasif request dari client.
4. Transparasi Lokasi
Proses yang dilakukan server boleh terletak pada mesin yang sama atau pada mesin yang berbeda melalui jaringan. Lokasi server harus mudah diakses dari client.
5. Mix and Match
Perbedaan server client platforms.
6. Pesan Berbasiskan Komunikasi
Interaksi server dan client melalui pengiriman pesan yang menyertakan permintaan dan jawaban.
7. Pemisahan Interface dan Implementasi
Server bisa diupgrade tanpa mempengaruhi client selama interface pesan yang diterbitkan tidak berubah.
c. Keuntungan Client – Server
Berikut ini akan dijelaskan beberapa keuntungan dari penggunaan Client Server dalam sebuah jaringan :
§ Client server mampu menciptakan aturan dan kewajiban komputasi secara terdistribusi.
§ Mudah dalam maintenance. Memungkinkan untuk mengganti, memperbaiki server tanpa mengganggu client.
§ Semua data disimpan di server. Server dapat mengkontrol akses terhadap resources, hanya yang memiliki autorisasi saja.
§ Tempat penyimpanan terpusat, update data mudah. Pada peer-to-peer, update data sulit.
§ Mendukung banyak clients berbeda dan kemampuan yang berbeda pula.
d. Kelemahan Client – Server
Dibalik keuntungan dan keunggulan, pasti ada kelemahan. Begitu pun untuk client server. Client server memiliki beberapa kelemahan, diantaranya :
Ø Traffic congestion on the network, jika banyak client mengakses ke server secara simultan, maka server akan overload.
Ø Berbeda dengan P2P network, dimana bandwidthnya meningkat jika banyak client merequest. Karena bandwidth berasal dari semua komputer yang terkoneksi kepadanya.
Ø Pada client-server, ada kemungkinan server fail.
Ø Pada P2P networks, resources biasanya didistribusikan ke beberapa node sehingga masih ada node yang dapat meresponse request.
e. Arsitektur Client – Server
· Menggunakan LAN untuk mendukung jaringan PC
· Masing-masing PC memiliki penyimpan tersendiri
· Berbagi hardware atau software
Gambar . Arsitektur Client - Server
f. File – Server
Berikut ini adalah penjelasan arsitektur untuk File Server, sebagai berikut :
Model pertama Client – Server
Semua pemrosesan dilakukan pada sisi workstation
Satu atau beberapa server terhubungkan dalam jaringan
Server bertindak sebagai file server
File server bertindak sebagai pengelola file dan memungkinkan client mengakses file tersebut
Setiap klien dilengkapi DBMS tersendiri
DBMS berinteraksi dengan data yang tersimpan dalam bentuk file pada server
Aktivitas pada client : meminta data dan meminta penguncian data
Tanggapan dari client : memberikan data dan mengunci data dan memberikan statusnya
Gambar . File Server
g. Batasan File – Server
File Server pun memiliki beberapa batasan, diantaranya adalah :
o Beban jaringan tinggi karena tabel yang diminta akan diserahkan oleh file server ke klien melalui jaringan.
o Setiap klien harus memasang DBMS sehingga mengurangi memori.
o Klien harus mempunyai kemampuan proses tinggi untuk mendapatkan response time yang bagus.
o Salinan DBMS pada setiap klien harus menjaga integritas databasse yang dipakai secara bersama-sama dan tanggung jawab diserahkan kepada programmer.
h. Arsitektur Database Server
Arsitektur yang tersusun pada sebuah database server, meliputi :
§ Klien bertanggung jawab dalam mengelola antar muka pemakai (mencakup logika penyajian data, logika pemrosesan data, logika aturan bisnis).
§ Database server bertanggung jawab pada penyimpana, pengaksesan, dan pemrosesan database.
§ Database serverlah yang dituntut memiliki kemampuan pemrosesan yang tinggi. Beban jaringan menjadi berkurang.
§ Otentikasi pemakai, pemeriksaan integrasi, pemeliharaan data dictionary dilakukan pada database server.
§ Database server merupakan implementasi dari two-tier architecture.
i. Arsitektur Aplikasi
Ada 2 macam arsitektur untuk aplikasi. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar bagan dibawah ini :
Gambar . Tampilan beberapa jenis arsitektur aplikasi
z Two-tier Architecture
Contoh : program klien menggunakan ODBC/JDBC untuk berkomunikasi
dengan database.
Gambar . Two – tier Architecture
z Three-tier Architecture
Contoh : aplikasi berbasis web.
Beberapa keuntungan dari Three – tier Architecture :
^ Keluwesan teknologi
^ Mudah untuk mengubah DBMS engine
^ Memungkinkan pula middle tier ke platform yang berbeda
^ Biaya jangka panjang yang rendah
^ Perubahan-perubahan cukup dilakukan pada middle tier daripada pada aplikasi keseluruhan
^ Keunggulan kompetitif
^ Kekampuan untuk bereaksi thd perubahan bisnis dengan cepat, dengan cara mengubah modul kode daripada mengubah keseluruhan aplikasi
# # # # # # # # # # # # # # #
Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_data
http://divi.gxrg.org/~tulisan~/23
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/manajemen-data-telematika-2/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar